BBK, TAMAN FIRDAUS BARU - Ende GSP
Ende Berita :
Home » » BBK, TAMAN FIRDAUS BARU

BBK, TAMAN FIRDAUS BARU

Tentu banyak orang menilai berlebihan, jika saya mengatakan bahwa Biara Bruder Konradus (BBK) adalah taman firdaus. Firdaus adalah sebuah taman yang perna kita baca dalam kitab suci dan mendengar ceritanya. Kata firdaus yang dijadikan sinonim oleh orang Kristen dengan taman Eden adalah sebuah kata persia yang menjelaskan sebuah taman buah-buahan yang bertembok atau sebuah taman berburu yang tertutup. Di dalam kitab suci disebutkan bahwa taman eden adalah sebuah taman yang indah dimana mempunyai mata air yang besar di tengah taman dan dipenuhi tumbuhan rumput, rempah serta pohon buah-buahan yang lengkap. Tetapi tidak berlebihan juga jika saya pun menjuluki rumah dan juga lembaga pendidikan bagi para calon biarawan misyonaris SVD ini dengan taman firdaus atau taman eden. Karena secara kasat mata semuanya bisa didapat ketika kita berkunjung ke sana. Biara Bruder Konradus (BBK) terletak di jalan Wirajaya. Letaknya menjorok ke dalam sejauh seratus meter dari jalan utama. Kesejukan memenuhi rongga-rongga dada dan mata, ketika memasuki gerbang BBK Ende. Pandangan langsung menabrak pepohonan hijau dan seakan sedang menapaki hutang. Rerimbunam pohon jati dan mahoni menghalangi pandangan pada bangunan utama biara. Ini satu-satunya area hijau luas yang masih ditemukan di tengah kota yang telah dipadati dengan bangunan sebagai tempat usaha, sekolah dan hunian. Sehingga area ini bisa disebut dengan paru-paru kota dan juga sekali lagi firdaus zaman kini. Udara sejuk menyelimuti para penghuninya. Bukan saja para imam dan bruder yang tinggal di dalamnya. BBK juga menjadi tempat hunian ribuan burung liar yang sudah merasa nyaman tinggal di sana. Semakin ke dalam kaki melangkah, seakan tak ingin beranjak pulang. Menghirup udara segar BBK melonggarkan semua kemumetan sejuta persolan hidup yang tak berujung. Awal memasuki biara, terdapat hutan jati dan mahoni di sebelah kanannya dan kebun mangga di sebelah kirinya. Sementara pada bagian utara dan selatan dari bangunan utama yang menjadi tempat tinggal para imam dan bruder, dipadati hutan kayu dan kebun buah-buahan. Di sebelah timur terdapat kebun sayuran, buah dan kandang ternak. Sungguh semua lahan terisi oleh tanaman produktif sehingga tidak ditemukan lahan tidur di sana, kecuali di bagian paling timur utara terdapat lapangan bola kaki, basket serta pemakaman kaluarga SVD yang berpulang. “itu sudah menjadi komitmen komunitas BBK bahwa dengan luas lahan kurang lebih 6 hektar tersebut, separuhnya untuk lahan pertanian, perkebunan dan peternakan. Pada lahan yang kurang lebih 3 hektar tersebut, telah ditanami mahoni, jati, kakao, kelapa, dan tanaman buah-buahan serta tanaman holtikultura seperti sayur-sayuran dan usaha peternakan seperti sapi, babi, kambing, beberapa jenis unggas, dan kolam ikan.” kata rektor BBK, Bruder Edel Atalema, SVD yang ditemui di BBK (sabtu, 2/3) Menurut Bruder Edel, komitmen ini diperkuat oleh hasil keputusan kapitel general bahwa setiap provinsi harus dapat berdikari mengingat semakin minimnya kondisi keuangan serikat. Keputusan ini juga diterapkan sampai ke tingkat rumah. Untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup bagi seluruh anggota, komunitas BBK Ende memberdayakan semua anggota komunitas untuk dapat mengolah lahan yang ada menjadi lahan produktif. “Sampai saat ini usaha di bidang holtikultura dan peternakan belum bisa dikatakan sebagai usaha produktif. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja di bidang pertanian dan peternakan. Namun kami bersyukur karena hasil dari usaha tersebut bisa mengakomodir kebutuhan rumah sehingga lebih menghemat biaya dan selebihnya bisa dijual untuk menamba pendapatan rumah. Selain itu, BBK juga memiliki lahan sawah di Mbai kabupaten Nagekeo seluas 4 hektar dengan hasil kurang lebih 6 ton beras setahun yang dapat memenuhi kebutuhan hidup rumah BBK”. Kata Bruder Edel. Selain mendapatkan nilai ekonomis dari hasil penjualan produk pertanaian dan peternakan serta hasil tanaman kayu keras di masa mendatang, nilai ekologis, dan psikologis, pemanfaatan lahan BBK juga bisa mendatangkan nilai pedagogis. “Kami merasa bangga karena BBK dipilih dan dipercayakan oleh sebuah lembaga pendidikan formal, yakni SMK pertanian/peternakan Kabupaten Nagekeo sebagai tempat praktek bagi anak didiknya. Juga bagi para peserta kursus pertanian yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende. Dari nilai pembelajaran ini, telah menjadi salah satu keputusan kapitel rumah untuk menjadikan BBK sebagai tempat pelatihan serta pendampingan bagi masyarakat yang mau belajar khusunya dalam bidang pertanian dan peternakan”. Kata Bruder Edel. Dari pengalaman merasakan hasil usaha pertanian dan peternakan, Bruder Edel mengapresiasi program GSP yang ditetapkan oleh Pemkab Ende. menurut Bruder Edel, banyaknya lahan tidur di daerah kita menggambarkan masyarakatnya yang juga tidur. Untuk itu, Bruder Edel menghimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Ende untuk bangkit dan segera mengoptimalkan semua lahan tidur menjadi lahan produktif dengan menanam tanaman apa saja sesuai dengan karakteristik daerahnya. Serta kembali ke tanaman pangan lokal yang menjadi warisan leluhur kita. “Sebenarnya masyarakat kabupaten kita tidak perna kekurangan pangan, hanya kekurangan beras. Padahal kita semua tahu bahwa untuk masyarakat flores, beras bukanlah makanan pokok. Hanya saja masyarakat kita saat ini adalah masyarakat bermental nasi”. Kata Bruder Edel. Dari contoh positif yang telah dibagikan oleh BBK Ende, hendaknya menjadi sebuah pelajaran yang baik dan berharga bagi seluruh masyarakat kabupaten Ende untuk bangkit dan melaksanakan himbauan dan motto Bupati Ende Don Bosco M. Wangge “Dau hunggu tubu lima bita, we ka ma’e nere lima”, serta menjadikan daerah kita firdaus. Sehingga firdaus bukan hanya sekedar cerita kuno yang hidup dalam imajinasi, tetapi menjadi sebuah kenyataan hidup dimana semua masyarakat makmur dan rukun di dalamnya, dan terciptalah Ende Lio Sare Pawe. (Min Anggo/Humas Pemkab Ende)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Eja Website | Kera Template | Eda Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ende GSP - Elpas Group
Template Design by Eja Published by Kera Template